TEKNIK
PENARIKAN SAMPEL POPULASI
Menurut
Arikunto (1998:17), Sampel adalah bagian dari populasi (sebagian atau wakil
populasi yang diteliti). Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang
diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populali. Menurut Sugiyono (1997:57) memberikan pengertian,
sampel adalah sebagaian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi.
Dari beberapa beberapa pendapat
diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Sampel adalah bagian dari populasi yang
mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti. Karena tidak
semua data dan informasi yang akan
diproses dan tidak semua orang atau benda yang akan diteliti melainkan cukup
dengan menggunakan sampel yang mewakilinya. Hal ini sampel harus representatif disamping
itu peneliti wajib mengerti tentang besar ukuran sampel, teknik sampling, da
karakteristik populasi dalam sampel.
Keuntungan menggunakan sampel yaitu:
·
Memudahkan penelitian untuk jumlah
sampel lebih sedikit dibandingkan dengan menggunakan populasi dan apabila
populasinya terlalu besar dikhawatirkan akan terlewati.
·
Penelitian lebih efisien (dalam arti
penghematan uang, waktu, dan tenaga).
·
Lebih teliti dan cermat dalam
pengumpulan data, artinya jika subjeknya banyak dikhawatirka adanya bahaya bias
dari orang yang mengumpulkan data, karena sering dialami oleh staf bagian
pengumpul pengalami kelelahan sehingga pencatatan data tidak akurat.
·
Penelitian lebih efektif, jika
penelitian bersifat destruktif (merusak) yang menggunakan spesemen akan hemat
dan bisa dijangkau tanpa merusak semua bahan yang ada serta bisa digunakan
untuk menjaring populasi yang jumlahnya banyak.
Teknik penarikan
sampel (teknik sampling) adalah suatu cara pengambilan sampel yang
representatif dari populasi. Ada dua macam teknik pengambilan sampling dalam
penelitian dalam penelitian umum dilakukan yaitu:
1.
Probability Sampling
Probability
sampling adalah teknik sampling untuk memberikan peluang
yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel,
yang tergolong teknik probability sampling, yaitu:
Ø Simple
random sampling
Simple
random sampling adalah cara pengambilan sampel dari
anggota populasi dengan menggunakan acak
tanpa memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota populsi tersebut. Hal ini
dapat dilakukan apabila anggota populasi dianggap homogen(sejenis).
Ø Proportionate
Stratified Random Sampling
Proportionate
Stratified Random Sampling ialah pengambilan sampel dari
anggota populasi secara acak dan berstrata secara proporsional, dilakukan
sampling ini apabila anggota populasinya
heterogen (tidak sejenis).
Ø
Disproportionate Stratified Random
Sampling
Disproportionate Stratified Random
Sampling ialah pengambilan sampel dari anggota populasi
secara acak dan berstrata tetap sebagian ad yang kurang proporsional
pembagiannya, dilakukan sampling ini apabila anggota populasi heterogen (tidak
sejenis).
Ø
Area Sampling (Kluster Sampling)
Area Sampling
adalah teknik sampling yang dilakukan dengan cara mengambil wakil dari setiap
wilayah geografis yang ada.
Teknik
untuk mendapatkan sampel kluster mula-mula secara acak diambil sampel yang
terdiri dari SD tingkat provinsi, dari tiap SD tingkat provinsi dalam sample,
disebut SD tingkat provinsi sample, SD tingkat kabupaten sample, secara acak
diambil SD tingkat kecamatan. Banyaknya kecamatan yang diambil dari SD tiap
kabupaten sample mungkin sama banyak mungkin pula berbeda. Setelah didapat SD
tingkat kecamatan sebagai sample, untuk mendapatkan SD tingkat desa sampel
selanjutnya dari tiap desa sampel diambil secara acak.
Akhirnya
dari tiap SD tingkat desa sampel inilah setelah semuanya digabugkan yang
menjadi anggota sampel kluster yaitu kepada siswa SD tingkat desa yang akan
melaksanakan MBS, dengan demikian hasilnya akan mencerminkan pelaksanaan MBS
se-Indonesia.
2.
Non-Probality Sampling
Non-Probality
Sampling adalah teknik
yang tidak memberikan kesempatan pada setiap anggota populasi untuk dijadikan
anggota sample. Yang tergolong teknik ini yaitu:
Ø
Sampling Sistematis
Sampling Sistematis
adalah pengambilan sampel didasarkan atas urutan dari populasi yang telah
diberi nomor urut atau anggota sampel diambil dari populasi pada jarak interval
waktu, ruang dengan urutan yang seragam.
Ø
Sampling Kuota
Sampling Kuota
adalah teknik penentuan sample dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu
sampai jumlah (jatah) yang dikehendaki atau pengambilan sampel yang didasarkan
pada pertimbanga-pertimbangan tertentu dari penelitian. Caranya menetapkan
besar jumlah sampel yang diperlukan, kemudian menetapkan jumlah (jatah yang
diinginkan), maka jatah itulah yang dijadikan dasar untuk mengabil unit sample
yang diperlukan.
Ø
Sampling Aksidental
Sampling Aksidental
adalah teknik penentuan sample berdasarkan faktor spontanitas, artinya siapa
saja yang secara tidak sengaja bertemu dengan peneliti dan sesuai dengan
karakteristik (cirri-cirinya), maka orang tersebut dapat digunakan sebagai sample
(responden).
Ø
Purposive Sampling
Purposive Sampling
dikenal juga dengan sampling pertimbangan
adalah teknik sampling yang digunakan peneliti jika peneliti mempunyai
pertimbangan-pertimbangan tertentu didalam pengambilan sampelnya atau penentuan
sampel untuk tujuan tertentu. Hanya mereka yang ahli yang patut memberikan
pertimbangan untuk pengambilan sample yang diperlukan. Oleh karena itu, sampling
ini cocok untuk studi kasus yang mana aspek dari kasus tunggal yang
representatif diamati dan dianalisis.
Ø
Sampling Jenuh
Sampling Jenuh
ialah teknik pengambilan sample apabila semua populasi digunakan sebagai sample
dan dikenal juga dengan istilah sensus. Sampling jenuh dilakukan bila
populasinya kurang dari 30 orang.
Ø
Snowball Sampling
Snowball Sampling
yaitu teknik samling yang semula berjumlah kecil kemudian anggota sample
(responden) mengajak para temannya untuk dijadikan sample dan seterusnya sehingga
jumlah sample semakin membengkak jumlahnya seperti (bola salju yang sedang
menggelinding semakin jauh semakin besar).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar